Lanjut Studi Dimana?



Buat yang sudah mau lulus nih , baik yang SMP atau SMA, dan ingin melanjutkan studinya. Mau lanjut dimana? Sudah ada rencana?

Biasanya, saat ini kita sudah diberikan kebebasan oleh orang tua kita.
Mau SMA dimana, mau kuliah dimana.Terserah 
Tapi namanya kita anak muda, pasti masih sangat bingung kan? Masalahnya, ini sangat berpengaruh untuk masa depan kita. Jangan sampai salah langkah.

Nah,kali ini kita mencoba berbagi pengalaman bagaimana memilih tujuan untuk melanjutkan studi ;

1. Pilih cita-cita dari sekarang.

Mau jadi apa? Dokter? Ustadz? Insinyur? Guru?
Masih banyak dari kita masih bingung. Enaknya jadi apa ya

Kalau buat yang mau ke SMA, pilihan tidak terlalu banyak.

Misalnya, kalau masuk jurusan IPA, otomatis kemungkinan buat pilihan kuliah lebih banyak. Lebih aman. 

Tapi harus siap berpikir keras, banyak tugas , bertemu dengan angka-angka.
Setiap langkah ada resiko

Cobalah pikirkan baik baik, tanya para senior. Jangan sampai menyesal memilih jurusan. Kalau sudah punya gambaran mau kuliah dimana? Itu lebih baik lagi. Bisa ambil langkah pasti.

Buat yang mau kuliah, ini jauh lebih rumit. Banyaknya pilihan, banyaknya jurusan, membuat kita harus lebih hati-hati. Banyak yang putus kuliah karena salah pilih. Gak kuat .

Oleh karena itu, beberapa hal yang harus dipertimbangkan;


  • Minat

Suka pelajaran apa? Ingat,bedakan antara menyukai suatu pelajaran dengan suka gurunya. 
Kalau memang menyukai suatu pelajaran, siapapun gurunya bukan masalah buat kamu. 

Nah pilih jurusan yang sesuai minat, agar kuliah tidak terasa beban.

 
  • Bakat dan Kemampuan dasar

Di perkuliahan, kita bukan seperti anak SMP. Diajari ini-itu. Apa kata guru, manut. Gak paham?Tanya guru.

Kuliah itu bukan tempat memulai belajar, tapi mendalami. Menyelam
 
Kita sekolah sampai SMA hanya dapat bekal saja
Kita kuliah untuk mulai berpetualang, mencari kunci
Sudah dapat kunci, kita bisa buka pintu ilmu manapun.

Diperkuliahan, kita lebih banyak belajar sendiri. Kalau kita tidak punya dasar, jangan harap bisa dapat nilai tinggi dengan mudah
 
Misal: Kalau nilai matematika kamu di SMA pas-pasan, jangan ambil teknik. Bukan tidak mungkin, tapi kamu bakal harus berjuang lebih dari yang lain

Pilih yang sesuai dengan minat dan bakat. Kuliah menyenangkan, dan tidak akan terasa berat. Nilaipun bisa maximal.

Masih bingung? Sekarang banyak kok konsultan-konsultan tentang minat dan bakat. Bisa dicoba, banyak kok yang sudah merasakan. Yaa walau hasilnya tidak 100%, tapi lumayan lah. Asik kok.

2.Bermusyawarah dengan Orang tua

Ini penting sekali.
Banyak anak zaman sekarang hanya ikut-ikutan. Gengsi -gengsian. Kuliah keren-kerenan.

Dan seperti yang kita tau, orang tua menginginkan yang terbaik buat anaknya. Mereka melarang kita bukan untuk menentang , tapi karena sayang. Khawatir.
Ceritakan kepada mereka, semuanya. Semua yang kamu tau tentang perkuliahan. Coba musyawarah, bagaimana enaknya.
Dari masalah jurusan, biaya, lingkungan, dan lain-lain. Apalagi kalau mau ke luar negeri.

Jangan terlalu egois, karena ada hal hal yang mereka lebih tau tentang kita
Tapi jangan hanya diam saja, apalagi sampai bilang "terserah"
Ini kehidupan kita. Kita yang memilih.

Biaya? Kita bisa cari. Beasiswa. Ajukan proposal. Yang penting kita serius. Sungguh-sungguh. 
Pasti ada jalan keluar
Jangan sungkan bertanya ke senior juga. Paman, kakak tingkat,atau siapapun lah, yang punya pengalaman kuliah. Itu akan sangat membantu

3. Skala Prioritas

Terkadang, ada anak-anak yang mau kuliah hanya universitas negri. Kalau tidak keterima? Ya gak kuliah. Magang aja lah, katanya

Percaya atau nggak, sebaiknya buat skala prioritas.
Kalau tidak universitas ini, coba ke universitas itu.
Kalau tidak keterima lagi, ke universitas dikota sebelah.

Mau coba kerja? Bakal susah lagi mau kuliah. Semangat sudah berkurang. Lebih baik lanjut belajar dari sekarang. Kalau masih mau di universitas A (ex), ya belajar lagi. Tahun depan tes lagi. Sambil menunggu tahun depan, ya tetap belajar. Jangan nganggur. Banyak orang pintar diluar sana. Persaingan makin ketat

Semua bukan hanya bergantung tempat dimana kita melangkah.
Kualitas langkah kita lebih penting.  Diri kita yang menentukan.
Tidak ada yang menjamin lulusan universitas negeri lebih mudah keterima kerja. 
Lebih mapan. Nggak ada.

Ini baru mencari jalan.

Kalau sudah bisa menentukan jalannya, kita mulai persiapan bekalnya.

Karena setiap jalan, ada persiapannya tersendiri. 
Kita akan bahas berikutnya , insya Allah.

Semoga bermanfaat
Ridho Al-ghifary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar